Kegunaan Buah Cempedak

Kegunaan Buah Cempedak

kegunaanbuahan.web.id – Cempedak merupakan kerabat dekat nangka dengan rasa dan keharuman mirip dengan nangka. Buah yang memiliki nama lokal bangkong ini memiliki banyak kegunaan.

Tanaman ini berasal dari Semenanjung Malaya, dan menyebar luas mulai dari wilayah Tenasserim di Burma, Thailand, dan sebagian Kepulauan Nusantara: Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku hingga ke Papua. Juga banyak didapati di Jawa bagian barat.

Buah cempedak memiliki kandungan vitamin A, vitamin C, vitamin B1, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, dan juga fosfor. Manfaat utama buah cempedak adalah untuk menyehatkan mata.

Buah cempedak juga memiliki banyak manfaat seperti mengobati tumor, untuk mengurangi kolesterol dalam darah, untuk mengusir parasit, untuk meredakan malaria, membantu proses pencernaan, dan juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca juga :

Buah dimakan dalam keadaan segar atau diolah terlebih dulu. Daging buah cempedak, kadang-kadang beserta bijinya sekali, diberi tepung, gula atau garam dan digoreng, dijadikan camilan minum teh atau kopi. Bijinya dapat digoreng, direbus atau dibakar, sebelum dimakan dengan campuran sedikit garam. Buah mudanya, sebagaimana nangka muda, dapat dijadikan sayur.

Kayunya berkualitas baik, kuat dan awet, sehingga kerap digunakan sebagai kayu bangunan, bahan perabotan rumah, atau bahan perahu. Kulit kayunya yang berserat dapat digunakan sebagai bahan tali, dan getahnya untuk memukat burung. Dari kayunya juga dapat dihasilkan bahan pewarna kuning.

Di Kalimantan, cempedak atau bahasa Banjarnya tiwadak, selain dikonsumsi daging buah dan bijinya, kulitnya pun dapat diolah menjadi makanan. Kulit cempedak sendiri biasanya dikonsumsi masyarakat luas sebagai salah satu lauk dengan diolah secara dimasak tumis atau digoreng yang dinamakan mandai atau ada juga yang menyebutnya dami. Mandai dibuat dengan cara mengupas kulit buah sampai terlihat putih kemudian direndam dengan air garam untuk mengawetkan dan melunakkan teksturnya. Rendaman dapat dilakukan selama beberapa jam bahkan hingga sebulan. Mandai biasanya dikonsumsi dengan menggorengnya hingga kecoklatan.